Loading...
Baca Juga: Kepada Allah, Su'udzan vs Husnudzan
Mengenai keutamaan malam nisfu sya’ban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam nisfu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya." (HR Ibnu Majah; shahih. Dishahihkan Syaikh Albani dalam Silsilah Ash Shahihah dan Shahih Ibnu Majah)
Baca Juga: Inilah Dua Orang yang Tak Diampuni Allah di Malam Nisfu Sya’ban
Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa terdapat sejumlah hadits marfu’ dan atsar mengenai keutamaan malam nisfu sya’ban. “Semua itu menunjukkan bahwa malam nisfu Sya’ban memang memiliki keutamaan,” tegas Syaikhul Islam itu, seraya menambahkan bahwa sebagian ulama memperbanyak shalat sunnah di malam itu.
Namun demikian, beliau juga mengingatkan bahwa banyak hadits palsu seputar malam nisfu sya’ban.
Yang pasti, hadits shahih riwayat Ibnu Majah tersebut telah menunjukkan bahwa malam nisfu sya’ban memang memiliki keutamaan. Yakni di malam itu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni seluruh manusia kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan sesama muslim.
Baca Juga: Mengapa Allah Menggunakan Kata “Kami” Dalam Al-Qur’an? Inilah Jawabannya
Adapun tentang amalan-amalan khusus di dalam malam nisfu Sya’ban, seja zaman tabi’in telah terjadi perbedaan pendapat. Misalnya sejumlah tabi’in yang tinggal di wilayah Syam seperti Khalid bin Ma’dan dan Luqman bin Amir, mereka bersungguh-sungguh beribadah di malam nisfu sya’ban. Sedangkan sejumlah tabi’in di Hijaz seperti Atha’ dan Ibnu Malikah, mereka tidak sependapat. Wallahu a’lam bish shawab. [Ibnu K/Tarbiyah]
Loading...