Memprihatinkan, Penyakit Langka Yang Dialami Anak Ini Akibatkan Leher Terbalik

Loading...

Seorang anak di India menderita kondisi yang sangat langka. Ia lahir dengan posisi kepala menggantung terbalik. Tulang belakangnya lemah dan lehernya bengkok sehingga kepalanya jatuh ke bawah sejauh 180 derajat.

Mahendra Ahirwar, 12 tahun, dari Madhya Pradesh, India Tengah, merupakan salah satu anak dari pasangan Mukesh dan Sumitra Ahirwar. Selama kehamilan, mereka tidak memeriksakan kondisi janin ke dokter karena sama sekali tidak terpikir akan ada masalah.

Seperti ke tiga anak mereka yang lain, Mahendra lahir di rumah secara normal hanya dengan bantuan bidan setempat.Sesuatu yang tidak normal baru terlihat setelah Mahendra berusia 6 bulan, lehernya mulai bengkok sehingga posisi kepalanya tidak lurus.

“Pada awalnya kami pikir dia hanya sedikit lemah dan dia akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu. Tetapi di usianya yang ke tiga, dia sama sekali tidak mampu membuat kepalanya tegak”ucap Mukesh, seperti dilansir Dailymail, 17 April 2015.


Tulang belakang hingga tulang leher Mahendra sangat lemah, ia tidak bisa menopang tubuhnya sendiri, bahkan lehernya tidak dapat menahan berat kepalanya. Ia tidak bisa berdiri atau berjalan, ia berpindah posisi dengan merangkak. Ia bahkan harus mendapatkan bantuan untuk setiap aktivitas sehari-hari seperti makan dan ke toilet.

Pasangan Mukesh dan Sumitra sudah menemui 50 orang dokter yang berbeda di seluruh India, tapi hingga saat ini belum ada dokter yang berhasil mendiagnosa kondisi langka yang membuat ia hidup menderita seperti ini.

“Kami lebih suka dia mati daripada hidup menderita seperti ini. Kami tidak bisa melihat dia menderita lagi. Dia tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Dia hanya duduk di sudut ruangan sepanjang hari. Saya harus membawa-bawa dia seperti bayi padahal usianya sudah 12 tahun, bagaimana saya akan membawanya saat nanti usianya bertambah tua?”

“Saya masih memiliki begitu banyak harapan dan impian baginya. Saya ingin melihat dia pergi ke sekolah dan bermain dengan anak-anak lain. Saya ingin melihat dia hidup normal dan saya berharap bahwa keinginan saya akan terpenuhi suatu hari nanti. Tapi jika dokter tidak dapat mengobati anak saya, lebih baik Allah membawanya pergi” ucap Sumitra, pasrah. [***]

Loading...
close
Loading...