Loading...
Tim gabungan berhasil menemukan 6 dari 7 santri Ponpes Langitan, Widang, Tuban yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Jumat (7/10) lalu. Dari korban yang ditemukan baru teridentifikasi 3 korban. [laman jawapos.com]
Yakni, Barikly Amri, 12, asal Gresik; M. Afik Fadlil, 19, asal Brebes, Jawa Tengah; dan Riski Nur Habib, 15, asal Deli Serdang, Sumatera Utara. Sementara itu, korban lainnya belum teridentifikasi.
Karena kondisi yang tidak memungkinkan, pencarian sempat dihentikan setelah jenazah terakhir ditemukan. Namun, hingga pukul 19.06, tim gabungan ternyata memutuskan tetap mencari satu jenazah lagi. Pencarian tersebut tidak bisa dipastikan kapan dihentikan.
Sejauh ini, baru lima yang sudah dilaporkan kepada tim DVI Ante Mortem Polda Jawa Timur, sedangkan dua korban lainnya belum terdata karena pihak korban belum melaporkannya ke posko pencarian.
Menurut Kapolsek Widang AKP Nur Chozin, data yang masuk tim DVI Ante Mortem tersebut akan memudahkan identifikasi jika korban sudah ditemukan. "Dari tujuh (korban, Red), tinggal dua yang belum ada laporan," katanya di posko DVI Ante Mortem Biddokkes Polda Jatim di selatan Ponpes Langitan kemarin (8/10).
Polisi berpangkat tiga balok di pundaknya itu mengungkapkan, sampai kemarin pukul 16.00, masih ada dua pihak keluarga korban yang belum melapor. Kedua korban bernama Rizki Nurhabib, 15, asal Desa Suka Rakyat, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dan Lujaini Dani, 13, asal Desa Ganden, Kecamata Manyar, Kabupaten Gresik.
Lima keluarga korban lainnya sudah melapor kepada tim DVI Ante Mortem Polda Jatim. Yakni, keluarga Abdullah Umar, 15, asal Kecamatan Bedilan, Gresik; M. Afiq Fadlil, 19, asal Desa Bulakparen, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, JawaTengah; Moh. Barikly Amri, 12, asal Kecamatan Manyar, Gresik; M. Arif Mabruri, 18, asal Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro; dan Muhsin ,16, asal Desa Pasar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
"Laporan ini untuk memudahkan identifikasi. Sebab, pihak keluarga memberikan ciri-ciri khusus," imbuhnya.
Dia menambahkan, diduga, belum adanya laporan dari pihak keluarga tersebut disebabkan domisili keluarga yang jauh dari lokasi kejadian. Selain itu, mereka tentu masih shock dengan kejadian tersebut. Meski demikian, pihak DVI Ante Mortem Polda Jatim tetap menunggu laporan dari pihak keluarga agar identifikasi berjalan lancar.
Sesuai dengan data yang diterima tim DVI, ada sejumlah tanda khusus korban yang belum ditemukan. Di antaranya, kaki terkena knalpot motor, punya tahi lalat di pundak, dan sejumlah tanda khusus lainnya. Ciri-ciri itu akan memudahkan identifikasi jika sewaktu-waktu korban berhasil dievakuasi dari Bengawan Solo.
Diberitakan sebelumnya, 25 santri Ponpes Langitan menaiki perahu yang dikemudikan Markat, 65, dari Dusun Slawe, Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Tuban. Namun, saat di tengah perjalanan, perahu tersebut terguling sehingga tujuh santri hilang.
Loading...