Loading...
Jagat maya dan publik Surabaya, Jawa Timur, sejak Selasa, 16 Mei 2017, dihebohkan dengan foto peserta ujian sekolah pada Sekolah Dasar Negeri Rangkah VI yang memiliki nama unik. Dalam foto nomor peserta ujian disebutkan, nama siswa itu ialah Alhamdulillah Lanang Anakku. Bocah 13 tahun itu biasa dipanggil Ela, singkatan dari ‘E Lanang Anakku’.
Nama itu terbilang unik dan jauh dari umum. ‘Alhamdulillah’ adalah kalimat Arab sebagai pujian kepada Allah yang biasa diucapkan umat Islam sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diterima. Adapun kata ‘Lanang’ adalah bahasa Jawa yang berarti ‘laki-laki’. Kira-kira, nama itu semacam ucapan syukur sang orang tua kepada Allah yang mengaruniai anak laki-laki.
Ela adalah putra dari pasangan suami-istri, M Sholeh dan Yuyun Purnamasari, warga Jalan Kapas Gading Madya, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur. Ela adalah anak pertama yang lahir pada 5 Mei 2004. “Saya waktu itu memang ingin punya anak cowok,” kata ibu Ela, Yuyun Purnamasari, ditemui wartawan di SDN Rangkah VI Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 17 Mei 2017.
Sejak lahir, kata Yuyun, karena alasan tertentu bayinya diasupi susu formula, bukan dengan ASI. Setiap susu formula habis, selalu ada orang dekat dan kenalan yang membelikan susu. “Setiap susunya habis, selalu ada rezeki. Saya selalu ucapkan ‘Alhamdulillah’ setiap ada rejeki. Waktu itu anak saya belum diberi nama,” ujarnya.
“Secara spontanitas karena sering ucapkan ‘Alhamdulillah’, akhirnya anak saya diberi nama Alhamdulillah,” ujar Yuyun. Nama itu disematkan kepada bayinya setelah berdiskusi dengan suaminya, Sholeh. “Suami saya setuju. Karena memang ingin anak cowok, ya, sudah namanya Alhamdulillah Lanang Anakku. Panggilannya Ela, e…lanang anakku.”
Yuyun menuturkan sampai kini anaknya baik-baik saja meski memiliki nama yang unik dan terdengar keluar dari keumuman. Ela tidak malu dengan nama itu. “Anaknya enggak malu. Meski cowok, anaknya juga penurut,” katanya. “Guru agama anak saya kalau manggil Alhamdulillah, bukan Ela.”
Dia berharap, dengan nama itu Ela menjadi manusia yang saleh dan pandai bersyukur. “Karena tujuan saya (memberi nama itu) untuk bersyukur. Saya juga pernah tanya anak saya, ‘kamu malu enggak punya nama Alhamdulillah’, anak saya jawab, ‘enggak, kan, Ibu bersyukur,” ujar Yuyun.
Loading...