Benarkah Bumi Ini Akan Berubah Menjadi Padang Mahsyar? Inilah Jawabannya

Loading...

Mata Tasbih - Dalam Al Quran dan beberapa hadist disebutkan bahwa setelah datangnya hari kiamat, maka selanjutnya manusia akan Allah bangkitkan dan kumpulkan di suatu padang bernama Padang Mahsyar. Di tempat tersebut segala amalan yang manusia lakukan selama di dunia akan dihisab dan diminta pertanggung jawabannya.

Namun banyak yang mempertanyakan tentang letak dari Padang Mahsyar tersebut. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa posisi dari Padang Mahsyar berada di bumi yang sedang kita tempati ini. Jika memang seperti itu, muncul sebuah pertanyaan baru, “Apakah muat bumi yang kecil ini menampung manusia seluruhnya sejak jaman Nabi Adam ‘Alaihi Salam hingga umat manusia yang terakhir?”

Ada pula yang menyebutkan bahwa bumi yang saat ini ditempati tidak akan menjadi Padang penghisaban. Lalu dimanakah Padang Mahsyar tersebut berada?

Mengimani adanya Padang Yaumul Hisab merupakan bagian dari keimanan kita akan hari kiamat. Keyakinan tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia setelah hari kiamat atau sa’ah akan dibangkitkan dan dikumpulkan untuk melakukan penghisaban.

Mengenai letak atau posisinya para ulama terbagi menjadi dua pendapat.

1. Meyakini Bahwa Padang Mahsyar Akan Berada Di Bumi Yang Kita Tempati Saat Ini.

Para ulama yang berkeyakinan demikian memiliki dasar dari firman Allah:

“ Apabila langit terbelah dan patuh pada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh. Dan apabila bumi diratakan dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya)” (QS Al Insyiqaq 1-5)

Dari ayat ini, para ulama berkesimpulan bahwa Padang Mahsyar yang akan menjadi hari penghisaban berada di bumi yang ditempati manusia saat ini.

Menurut Syaikh Mahir Ahmad Ash Shufi dalam bukunya yang berjudul “Al Ba’tsu Wa An Nusyur” dijelaskan mengenai muat tidaknya manusia seluruhnya sejak dari Nabi Adam hingga nanti hari kiamat. Dalam buku tersebut Syaikh Mahir menjelaskan bahwa bumi saat ini dan bumi saat Padang Mahsyar sebenarnya sama. Yang membedakan hanya dari segi sifatnya saja.

Maksudnya adalah bumi akan menjadi rata dimana nantinya tidak akan ada lautan yang menghampar ataupun gunung yang menjulang. Semuanya akan berubah menjadi dataran yang sama. Pendapat ini diperkuat oleh hadist:

“Pada hari kiamat kelak, bumi akan diratakan bagaikan kulit yang disamak dan seluruh makhluknya akan dikumpulkan.” (HR Hakim dengan sanad Shahih)

2. Meyakini Bahwa Bumi Yang Ditempati Saat Ini Bukanlah Padang Mahsyar

Pandangan sebagian ulama ini menambahkan bahwa akan ada bumi yang lain dan dipersiapkan untuk menjadi Padang Mahsyar. Dalil yang menguatkannya terdapat dalam Al Quran surat Ibrahim ayat 48.

“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit.” (QS Ibrahim 48)

Dalam kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqalani menyebutkan bahwa bumi akan hilang dan lenyap. Sementara bumi yang ada di Mauqif (Padang Mahsyar) akan muncul dalam bentuk yang baru.

Ibnu Abbas juga menguatkan dalil tersebut dalam tafsirnya yang menyatakan bahwa Padang Mahsyar tidak akan berada di bumi yang saat ini kita tempati melainkan akan berada di sebuah tempat yang baru.

Pendapat yang kedua inilah yang menjadi mayoritas kalangan para ulama dan bisa dijadikan tolak ukur.

Akan tetapi, yang jauh lebih penting adalah sejauh mana kita mempersiapkan hari penghisaban di Padang Mahsyar yang tidak akan ada naungan selain naunganNya dengan amal-amal shaleh dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Semoga bermanfaat dan menjadi motivasi untuk kita agar menjadi lebih baik lagi.[kabarmakkah]

Loading...
close
Loading...