Loading...
Mata Tasbih - Kasus meninggalnya Yuyun beberapa waktu lalu meninggalkan kepedihan dari lebih banyak orang, mulai dari keluarga, sanak saudara, dan masyarakat lainnya.
Hal ini lantaran Yuyun, siswa SMP di Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu tersebut menjadi korban kekerasan seksual oleh 14 pemuda ketika ingin pulang kerumah setelah dari sekolahannya.
Usai dirudal paksa oleh ke 14 orang yang mayoritas masih di bawah umur tersebut, Yuyun juga ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di sebuah jurang di Bengkulu dalam kondisi kaki terikat.
Berbagai kegiatan solidaritas dilakukan oleh Masyarakat, mulai dari Jakarta, Makasar, Medan, Bengkulu dan daerah lainnnya di Indonesia.
Aksi simpati terhadap Yuyun tersebut pun dilakukan oleh pemilik akun Facebook Rachmat Hidayat Majalengka. Ia membuat sebuah puisi untuk kepergian Yuyun. Bahkan karya puisi yang dibuat Rachmat tersebut sampai mengundang empati dari berbagai kalangan. Setiap orang yang membaca puisinya pun banyak yang tak bisa menahan air mata.
Berikut puisi Rahmat untuk Yuyun :
Baca Juga:
Tewasnya Yuyun Di Perkosa 13 Orang Ternyata hasil Visumnya Sungguh Memilukan
Surat Yuyun Dari Surga
Sedikit saja dunia mengenal aku, saat aku hidup.Kini, dunia mengenal aku sesaat setelah aku pergi.
Kepergianku sungguh menyakitkan jiwaku.
Dunia menangis dan meneteskan air mata untukku.
Aku merasakan basah oleh tetesan air mata dunia.
Aku ikhlas atas sakit jiwaku, aku ikhlas atas kepergianku.
Tapi aku ingin, kalian dan negara, tidak lemah dan kalah oleh aturan hukum yang kalian buat.
Mengapa dunia ‘membiarkan’ orang dalam kebiadaban, ‘tidak menghukum’ pelaku hanya karena dibawah umur?
Sungguh aku akan mengadu di pengadilan Allah.
Mengapa dunia masih berbelas kasih kepada pelaku kebiadaban, hanya karena masih dibawah umur?
Mungkinkah manusia dibawah umur memperkosa? Membunuh?
Haruskah menyusul aku aku lagi di dunia?
Aku memang ditakdirkan oleh Allah, pergi dalam sakit dan pedih.
Agar kalian diingatkan untuk menjaga melindungi dan memeluk anak anak kalian.
Pula, agar kalian tidak lagi dikalahkan oleh hukum dan keadilan yang kalian buat.
Terima kasih untuk empati yang diberi.
Terima kasih untuk segala tetesan air mata.
Terimakasih untuk berjuta kata dalam do’a.
Aku memang pergi dalam derita dan sakit, tapi itu hanya sekejap dalam waktu.
Kini aku tersenyum, aku hidup dalam keindahan, dalam bahagia tak pernah terkira.
Tak lagi kurasa derita, tak ada lagi sakit, tak ada lagi ketakutan.
Allah memanggilku agar aku segera berumah dalam surgaNYA.
#NyalaUntukYuyun
Loading...