Loading...
MATATASBIH - Sungguh kelewatan diluar batas apa yang dilakukan seorang guru SMK ini, Seorang guru di SMKN 2 Singaraja, bALI dilaporkan ke Mapolres Buleleng gara-gara meremas payudara siswi berinsial KAA, (16).
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/12) pekan lalu, dan baru dilaporkan ke Mapolres Buleleng, Jumat (16/12). Kini laporan itu masih dalam proses di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buleleng.
Aksi remas payudara itu dilakukan oleh seorang ibu guru berinisial Luh S (50). Diduga ibu guru bersangkutan gemas dengan perilaku KAA, yang dinilai nakal.
Bukannya membina, KAA diremas payudaranya. Sebelumnya, si ibu guru sempat mengumumkan perilaku KAA yang tidak baik di hadapan seluruh siswa, juga dikembalikan ke orang tuanya alias dipecat.
Akibatnya KAA kini mengalami depresi. Peristiwa berawal pada Kamis pekan lalu. Ketika itu KAA bersama dua orang rekannya yang lain pergi ke SMKN 3 Singaraja untuk menyaksikan pameran otomotif yang diramaikan dengan aksi freestyle.
Saat itu ketiga siswa ini, termasuk KAA, tidak mengenakan seragam sekolah. Mereka justru menyaru dan meminjam pakaian siswa SMKN 3 Singaraja.
Mereka bertiga lantas menonton aksi freestyle mengenakan pakaian seragam dari sekolah lain. Namun aksi itu tak berjalan mulus. Mereka tepergok oleh pengurus OSIS dan diteruskan ke Pembina OSIS SMKN 3 Singaraja.
Ketiganya diminta ke ruang guru. Sementara pihak SMKN 3 Singaraja meminta agar pihak SMKN 2 Singaraja menjemput ketiga orang siswanya itu.
Belakangan ketiganya dijemput kembali ke sekolah. Sampai di sekolah, guru Luh S disebut-sebut geram dan meremas payudara KAA di lobi sekolah.
Sementara payudara dua rekannya yang lain tak diremas. Selain itu ketiganya langsung dibawa ke lapangan sekolah dan diumumkan melalui pengeras suara dan dicap sebagai penghianat. Hal itu dilakukan di hadapan 1.500 orang siswa yang ada di sekolah tersebut.
“Anak saya jadinya depresi. Akhirnya dikembalikan ke orang tua. Apa itu artinya bukan dipecat? Anak saya baru sekali ini berbuat salah. Saya sudah dipanggil guru Bimbingan Konseling, sudah minta maaf,” keluh Nyoman Kartika (49) orang tua siswa bersangkutan.
“Saya inginnya kan ada pembinaan, kesempatan kedua. Tapi tidak ada. Sekarang anak saya minta pindah sekolah,” TAMBAH nYOMAN.
Kartika sendiri mengaku melaporkan perbuatan ibu guru itu ke Mapolres Buleleng, karena telah mencabuli anaknya dengan cara meremas payudara korban di depan umum. Peristiwa itu dilaporkan sesuai dengan tanda bukti laporan polisi nomor: LP/268/XII/2016/BALI/RES BLL tertanggal 16 Desember 2016. [PJS/MATATASBIH]
Loading...