Loading...
Muslimah berjilbab lebar kerap disandingkan dengan kejumudan? Siapa bilang? Salah besar jika perempuan muslim hanya mengurusi perdapuran saja dan menjadi santapan empuk para aktivis feminisme.
Ada brosur pendidikan dari salah satu universitas terkemuka di dunia University College London (UCL), bergambar seorang muslimah berkacamata. Ia berjilbab lebar dan berwajah Indonesia. "I'm really interested in how using information technologies can improve health.." kata perempuan itu dalam brosur. Siapakah dia?
Namanya Dewi Nur Aisyah, PhD, UCL Institute of Health Informatics, Departement of Infectious Disease Informatics.
"Siapa sangka emaknya Najwa akan muncul di Education Brochure (brosur edukasi) UCL, mewakili post-graduate research student di Faculty of Population Health Science," kata alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) itu pada Rabu (17/5/2017) melalui jejaringnya.
Menjadi satu-satunya muslimah yang terpilih dan tidak ketinggalan, kata dia, membawa nama Indonesia. Siapa sangka salah satu profil mahasiswa UCL yang diangkat adalah muslimah berjilbab lebar.
"Lagi dan lagi saya tegaskan, hijab tidak pernah membatasimu "bergerak" wahai muslimah. Ia adalah identitas penunjuk taqwa, maka tak ada alasan bagimu untuk malu mengenakannya," ujar muslimah yang berhasil lulus dengan IPK cumlaude serta mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi utama FKM UI tahun 2009 itu.
Penulis buku Awe-Inspiring ME and Salihah Mom's Diary itu berpesan kepada muslimah agar bangga menjadi dirinya yang takwa kepada Allah SWT. "Dan berbanggalah menjadi salah satu hamba yang taat pada perintah-Nya, bahwa kau lebih menyukai pandangan Allah dibandingkan pandangan manusia. Lalu buktikan bahwa muslimah pun bisa berkarya, memberi kebermanfaatan luas untuk umat dan bangsa. Dengan izin-Nya, insya Allah," ungkap ibu satu putri ini. [BersamaDakwah]
Loading...