Loading...
Mata Tasbih - Setelah pernyataannya di twitter beberapa waktu yang lalu bikin panas ormas islam, Nusron Wahid kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Melalui akun twitter-nya @NusronWahid1, mantan Ketua GP Ansor itu dianggap menyudutkan umat muslim.
Dalam salah satu kicauan di akun pribadinya @NusronWahid1, Nusron mengatakan,"Lebih menista agama mana antara Ahok dg mayoritas umat Islam yg msh membiarkan kemiskinan dan yatim piatu menderita? (al Maauun),".
Menariknya, pernyataan Nusron melalui twitter ini dilakukan untuk membela calon gubernur dari petahana, Basuki Tjahaja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok. Tak hayal, pernyataan di twitter mendapat banyak tanggapan negatif dari netizen.
Seperti @ahbabsubah yang mengatakan," @NusronWahid1 TKI terlantar ditinggal kampanye, nista kagak sron?".
Atau, akun milik @Khairu_Ummah21, dengan pedas dirinya membalas," @NusronWahid1 Lho kata siapa Islam tdk peduli? Banyak bakti sosial yg dilakukan, tp tdk trpubliksi, sampeyan aja yg terbutakan oleh Ahok,". Dan masih banyak lagi netizen yang mencemooh Nusron.
Tak hanya kali ini Nusron berkicau di twitter yang mengundang reaksi. Sebelumnya, kicauan Nusron juga telah membuat MUI murka. Sebelumnya, lewat akun twitternya, ia melontarkan kritikan pedas kepada MUI.
Tak kurang dari belasan cuitan Nusron yang membuat ormas Islam dan MUI panas. Berikut kicauan-kicauan Nusron melalui akun twitternya @NusronWahid1:
1.Ketemu terjemahan al-Qur'an dlm bhs Indonesia berbeda kok bingung. Dr 16 kitab tafsir yg saya miliki, makna awliya memang beda-beda.
2. Tdk ada yg memaknai mutlak dg pemimpin. Antara satu kyai dg kyai lainnya waktu ngaji juga beda2. Namanya juga tafsir. Sifatnya dzonny ( tidak pasti).
3. Yg qoth'i (pasti) itu wahyunya. Bukan tafsir, pemahanan apalagi terjemahannya. Makanya belajar al-Qur'an harus paham ilmu alat.
4. Alatnya nahwu, shorof, balaghoh, badi', bayan, ma'ani dan ilmu2 alat lainnya. Mrk yg punya ilmu alat saja gak berani ngaku paling benar.
5. Para ahli tafsir dan kyai sepuh selalu menutup setiap tulisan dan pengajiannya dg kalimat: Wallahu A'lamu bimuraadihi atau bishowaabihi.
6. Allah lah yg paling tahu makna dan kandungan yg paling benar dari suatu ayat al-Qur'an. Adapun tafsir itu hanya kira2. Bukan mutlak.
7.Makanya nggak usah bingung dan ribut kl ada yg memaknai beda. Agama itu keyakinan. Ikut ulama sepuh atau MUI. Monggo kerso.
8.Pendapat ulama itu tidak tunggal. Pendapat MUI belum tentu sama dg ulama sepuh, termasuk dlm surat Al Ma'idah. MUI beda dg guru2 saya.
9.Salah satu guru saya waktu ngaji tafsir al Ibriz--dlm bhs Jawa--awliya dimaknai "bolone", bukan "pemimpin". Bolo itu lawan katanya musuh.
10. Pengertian bolo dan musuh berarti turunnya ayat ini dlm suasana perang. Sbb dlm situasi damai, tdk ada bolo dan musuh. Semua saudara.
11. Di Indonesia skrg kita dlm situasi apa? Perang atau damai? Bukankah ulama2 kita sdh memilih darussalam (negara perdamaian & keselamatan) & bukan darul Islam (negara agama) dan bukan darul harbi (negara perang). Lantas kenapa kita buat kodifikasi ayat seakan2 perang?
12. Indonesia itu negara damai. Kenapa kita berimajinasi seakan2 dlm kondisi perang dg menempatkan Ahok "musuh" dan anti Ahok "bolo"?
13. Ahok itu juga lahir di tanah yg sama, makan dan minum di tanah dan sumber yg sama: INDONESIA negeri damai berdasar PANCASILA.
14. Karena damai berarti saudara kita. Karena Pancasila dua punya hak yg sama dg kita. Kenapa kita ingin perang di negeri damai?
15. Bagi yg gak suka dg Ahok silakan gak usah dipilih. Tp jgn paksakan tafsir dg kebenaran tunggal. Apalagi lembaga tunggal: MUI.
16. Mayoritas umat Islam terganggu dg pembenaran tafsir tunggal yg tdk qoth'i. Wallahu A'lamu bimuraadihi....
(SuaraNetizen/MataTasbih)
Loading...