Gempar! Rizieq Shihab Dielu-elukan Jadi Presiden, Setuju?

Loading...

Pelaksanaan pemilu presiden tahun 2019 memang masih sekitar 3 tahun lagi. Namun, sejumlah tokoh mulai digadang-gadang layak maju sebagai calon presiden di luar petahana Joko Widodo.

Uniknya, dari beberapa tokoh yang muncul, terdapat nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. Dia bersanding dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Diberitakan RMOL.CO, Senin (21/11), analisis ini disampaikan Pendiri lembaga Kedai Kopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) Hendri Satrio. Pendapat Hendri ini didasari pada aksi unjuk rasa 411 yang diikuti ratusan ribu umat islam.

"Ahok Effect ini nilai positif­nya telah memunculkan tokoh-tokoh baru yang diperhitungkan di pentas nasional, dan layak untuk dimajukan pada Pilres 2019," kata Hendri dalam dis­kusi di Jakarta, kemarin.

Dalam aksi tersebut, kata dia, ada nama-nama yang dianggap mendapat sorotan positif dari masyarakat. Sebut saja ada nama Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo yang disebut-sebut pantas jadi capres, lalu Sri Mulyani, Tito Karnavian, hingga Habib Rizieq.

Bahkan Hendri menilai, Habib Rizieq bisa saja mencuat kalau dia tampil elegan dalam masa-masa mendatang. "Misalnya, nanti ketika demo 212 atau 2 Desember, Habib Rizieq mampu berpidato mendayu-dayu me­nyejukkan umat, maka bukan tak mungkin akan memberi pesona kepada masyarakat luas," kata Hendri.

Dalam diskusi tersebut, Ustaz Zaitun Rasmin yang sempat mengangkat nama itu menyatakan, dirinya hanya bercanda kalau menyebut Habib Rizieq capres. "Saya hanya bercanda, jangan sampai saya dimarahi Habib RIzieq. Tapi, saya mene­kankan, Jangan sampai diang­gap, yang bisa memimpin hanya tokoh-tokoh nasionalis. Tokoh Islam juga bisa. Hanya saja, soal ustaz Habib Rizied, beliau tidak ada orientasi ke sana," ungkapnya.

Sekadar catatan, munculnya nama Rizieq sebagai capres bu­kan kali pertama. Nama Rizieq mulai digadang-gadang seba­gai capres saat FPI menggelar Munas III di Asrama Haji, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Agustus 2013 atau menjelang pelaksan­aan Pilpres 2014.

Dalam Munas III FPI itu, terdapat dukungan dari berbagai pihak agar Habib Rizieq maju sebagai calon presiden. Bahkan saat itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Achmad Cholil Ridwan dan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khathath optimistis Rizieq mendapatkan suara sebanyak 30 persen.

"Insya Allah, kalau (Habib Rizieq ) mau maju, semua umat mendukung," kata Achmad Cholil saat itu.

Menanggapi dukungan dari pengikutnya, Rizieq mengata­kan, itu bagian dari hak politik para pengikutnya. Rizieq men­gaku masih fokus menjalankan tugasnya. Kalaupun dukungan secara politik itu ada, Rizieq men­gaku belum menentukan sikap.
"Saya masih enjoy pimpin FPI. Kalau ada yang mendu­kung silakan. Saya tidak men­erima atau menolaknya," jawab Rizieq. (SuaraNetizen)

Loading...
close
Loading...