Pelontar Kata "Bid'ah Ndasmu" Sowan ke Rumah Gus Mus Untuk Meminta Maaf

Loading...

Pemilik akun @panduwijaya_ akhirnya memilih meminta maaf secara langsung kepada Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri. Permintaan maaf itu dilakukannya setelah menyampaikan cuitan bernada menghina.

Kedatangannya itu diungkap oleh akun Twitter GP Ansor Kraksaan. Pandu tidak sendirian di sana, dia didampingi sang ibu saat bertatapan langsung dengan Gus Mus, sapaan KH Ahmad Mustofa Bisri.

"Alhamdulillah, dek @panduwijaya_ didampingi keluarga sudah sowan @gusmusgusmu dan meminta maaf langsung kepada beliau #indahnya," tulis GP Ansor Kraksaan dalam akunnya @ansorkraksaanpc, Jumat (25/11).

Meski demikian, Gus Mus menyampaikan telah memberikan maaf sekalipun Pandu tidak datang ke kediamannya.

"Dawuh beliau @gusmusgusmu "Saya sudah berjanji kepada diri saya bahwa saya telah memaafkan orang yang berbuat kesalahan seketika perbuatan itu dilakukan."

"Memaafkan itu indah, terima kasih kami kepada @gusmusgusmu yang telah banyak memberikan wejangan kepada kami."

Seperti diketahui, Gus Mus melakukan kultwit lewat akun @gusmusgusmu soal rencana demo pendemo 2 Desember ingin melakukan salat Jumat di Jalan protokol. Gus Mus berharap salat Jumat di jalan tidak dilakukan karena merupakan bid'ah besar.

"Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasullullah SAW baru kali ini ada bid'ah sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran," cuit Gus Mus pada 23 November 2016.

Cuitan itu pun direspons Pandu Wijaya lewat akun Twitternya @panduwijaya_. Dia berkata tidak pantas. Ketika hujan kritik begitu deras kini Pandu memilih mengunci akunnya.

Gus Mus sendiri sangat bijak menyikapi penghinaan dilakukan seorang karyawan PT Adhi Karya, Pandu Wijaya. Gus Mus tidak marah. Dia malah meminta petinggi perusahaan pelat merah itu tidak melakukan pemecatan.

"Saya mohon jangan sampai si karyawan dipecat, sebagaimana usul sementara orang," kata Gus Mus dalam akun facebooknya, Jumat (25/11).

Cuitan Pandu rupanya ramai dibahas oleh netizen. Banyak menilai ucapan itu tak pantas diarahkan ke ulama. Bahkan, ada yang menyarankan Gus Mus sapaan Mustofa membuat laporan ke polisi dengan memakai Undang-Undang ITE.

Komisaris Utama PT Adhi Karya, Fadjroel Rahman juga meminta maaf atas ulah anak buahnya. "Atas nama pribadi dan @AdhiKaryaBUMN saya ucapkan MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA kepada @gusmusgusmu atas ucapan tak pantas karyawan kami," kata Fadjroel dalam akun twitternya dikutip, Jumat (25/11).

"Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda," jawab Gus Mus.

Pihak Adhi Karya telah mengambil langkah tegas dengan memberikan surat peringatan III (SP3). SP3 ditandatangani oleh Project Manager di PT Adhi Karya Dr Ir Wikrama Wardana MM MPM. (Merdeka)

Loading...
close
Loading...