Ingin Selalu Bersama Rakyat, TNI Ini Menangis Ketika Diperintah Untuk Halangi Aksi 212

Loading...

Ilustrasi


Banyak kisah mengagumkan dan mengharukan daripada tanggal 2 Desember yang lalu, baik menjelang Aksi maupun ketika Aksi dan setelahnya. Salah satunya, dialami oleh seorang prajurit TNI.

Ia diperintahkan untuk menghalangi peserta Aksi 212 yang akan masuk Jakarta melalui Pelabuhan Bakauheni. Caranya, dengan menurunkan helikopter di pelabuhan itu, sehingga peserta tidak bisa menyeberang ke Pelabuhan Merak.

Saat itulah, salah seorang tentara menangis di pintu helikopter.

“Kenapa dia nangis, karena umat mendesak supaya kapal disingkirkan. Di satu sisi dia ingin bersama rakyat, di sisi lain dia ditekan atasan,” ungkap Ketua Dewan Pembina GNPF-MUI Habib Rizieq Syihab dalam agenda evaluasi Aksi 212, Ahad (4/12/2016)

Habib Rizieq menyebutkan, penghalangan massa seperti itu terjadi di banyak tempat meskipun caranya tidak selalu sama.

Banyaknya upaya menghambat peserta itu seharusnya membuat Aksi 212 diikuti tidak sebanyak Aksi 411. Namun ternyata di luar dugaan, peserta Aksi 212 jauh lebih banyak daripada Aksi 411. Menurut perhitungan GNPF-MUI, jumlah peserta mencapai 7 juta orang.

Seperti umum diketahui, banyak pula pelarangan bus mengangkut peserta Aksi 212. Meskipun dilarang, umat Islam mengerahkan segala upaya agar bisa ke Jakarta. Muslim Sumatera Barat akhirnya menyewa pesawat terbang, ribuan santri Ciamis akhirnya memutuskan berjalan kaki.

Namun, ada pula yang tidak bisa ikut Aksi 212 akibat dihambat. Misalnya rombongan pemuda Islam Gresik yang busnya dilarang berangkat. [Tarbiyah.net]

Loading...
close
Loading...