Soal Polemik Surat Al Maidah Ayat 51, Ini Pandangan Zakir Naik

Loading...

Ulama kondang asal India, DR Zakir Abdul Karim Naik atau akrab dikenal Zakir Naik, hari ini bersilaturahmi dengan pimpinan MPR dan diterima oleh Zulkifli Hasan di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Da'i, pembicara umum, dan penceramah internasional Muslim tersebut mengaku, terkesan bisa hadir di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Para awak media yang sehari-hari meliput di Kompleks Parlemen pun tak melewatkan kesempatan untuk bertanya tentang pandangan ulama kondang India itu tentang Surat Al Maidah Ayat 51 yang sejak Selasa (27 /9/2016) diperbincangan itu.

Lelaki berjenggot yang berusia 51 tahun itupun menjelaskan tentang pandangannya soal Al Maidah ayat 51 itu.

"Di Alquran, Tuhan mengajarkan untuk berteman dengan sesama manusia apa pun latar belakangnya. Namun untuk meminta segalanya termasuk perlindungan, hanya kepada Tuhan, yakni Allah," tuturnya mengawali penjelasan singkat kepada awak media.

"Tidak berteman dengan Yahudi, mereka hanya bersahabat dengan dirinya sendiri. Itu bukan berarti kita tidak boleh bicara dengan mereka. Artinya apabila kita menjaga persahabatan itu tidak masalah. Sebagai pelindung, Islam mencari perlindungan kepada Allah," papar Zakir Naik, ramah."

Zakir Naik melanjutkan bahwa, sebagai umat Islam, dirinya mengajak muslim agar berbaik sangka kepada sesama manusia. Di Alquran, banyak ayat yang menjelaskan tentang berteman dan memilih teman, bahkan tentang mengatur suatu negara.

"Kita harus berbaik sangka. Untuk pelindung ada banyak ayat lain. Sebagai teman dan pelindung, ada dua opsi. Sebagai pelindung Alquran bilang hanya muslim.

Karena kalau tidak melakukan hal ini kita tidak dapat bantuan pertolongan. Barang siapa percaya sebagai pelindung kita berikan bukti kepada Allah. Banyak sekali ayat," ulas Zakir Naik, menebar senyum khas sang ulama itu.

Zakir kembali menekankan, sebagai teman yang saling membantu, itu tidak masalah, meski dengan yang "nonmuslim". Bahkan, kata dia, Allah di dalam Alquran melarang berbuat tidak adil kepada sesama manusia, muslim, ataupun 'nonmuslim'.

"Sebagai teman membantu tidak masalah. Berbuat baik tidak masalah. Alquran bilang Allah melarang berbuat tidak adil kepada nonmuslim. Tapi untuk pelindung auliya, apabila ada pilihan orang Islam soal kepemimpinan, muslim jauh lebih baik daripada nonmuslim," ucap Zakir, kembali menegaskan.

Lalu, terkait berpolitik dan tata negara, Zakir menyebutkan Islam lengkap mengajarkan bagaimana cara bernegara dan bermasyarakat.

"Islam adalah panduan hidup. Memberikan segala hal. Tidak hanya salat, puasa, haji, apa yang bisa dimakan, apa yang enggak bisa dimakan. Tapi bagaimana berbisnis, memerintah dan atau manata kota negara," sentuh Zakir Naik, setengah berdakwa.

Ulasan singkat soal Almaidah ayat 51 ini, setidaknya menggaristegaskan, bahwa perintah Allah dalam Surat Al Maidah 51 khususnya dan tentunya Kitab Suci umat beragama pada umumnya semuanya baik adanya. Semuanya itu tinggal bagaimana para pengikutnya memaknai dan menpraktekkan dalam kehidupan, baik bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara.

Selain dikenal sebagai penceramah, Zakir Naik juga merupakan seorang penulis hal-hal tentang Islam dan Ilmu Perbandingan Agama. (.nrl)

Loading...
close
Loading...