Loading...
Terkait hal ini, cendekiawan asal India itu menegaskan bahwa kata “auliya” dalam ayat tersebut memang lebih ditekankan kepada urursan pemerintahan, dalam artian sebagai leader.
“Take notes, Al-Qur’an its not to forbidden for searching the friends of aulia even its non moslem, but for the leader, Al-Qur’an has a rule for that (Mohon dicatat, Al-Qur’an tak pernah melarang untuk berteman dengan siapapun. Tapi ‘auliya’ di sana khususnya untuk pemimpin Muslim. Jadi begitulah aturan Al-Qur’an),” kata Naik sebagaimana dikutip dari Cakrawalamedia.co.id, Ahad (02/04).
Mendengar penjelasan itu, Ira pun hanya bisa tersenyum simpul. Ia melanjutkan pertanyaan dengan menyebut Ahok, seorang pemimpin non-Muslim yang membangun masjid dan baik perilakunya. Maka, Dr. Naik menjawab bahwa bagaimana mungkin dia membangun masjid kalau dia sendiri tidak shalat di dalamnya, dan justru menistakan Al-Qur’an, yang merupakan aturan Allah Subhanahu wa ta’ala.
“How could be he is a good man (Bagaimana mungkin orang ini disebut baik),” tegasnya.
Lebih lanjut, Ira mengakui berasal dari keluarga Muslim meskipun dirinya seorang Ateis. Dia mengatakan tidak mempercayai Tuhan tapi hanya mempercayai pencipta.”I’m just a believe a creature not a God,” kata Ira. Mendengar pengakuannya, Dr. Naik langsung bertanya, “Can you tell me what is the specifik of creature you mean (Dapatkan Anda jelaskan lebih spesifik apa itu pencipta),” katanya. Dan Ira pun diam membisu.
BACA JUGA Ceramah Zakir Naik di Indonesia, Inilah Non-Muslim yang Akhirnya Bersyahadat
Sebagaimana diketahui, pendiri Islamic Research Foundation (IRF) memulai safari dakwah pertamanya di Bandung. Setelah itu, Dr. Zakir Naik akan mengunjungi beberapa kota seperti Bekasi, Yogyakarta, Makassar dan kota-kota lain. Beberapa orang non-Muslim menyatakan masuk Islam dalam ceramah perdananya ini. Ia mengimbau agar umat Islam menghormati keyakinan non-Muslim sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Sumber: Cakrawala News
Loading...