Loading...
Kekhawatiran bahwa serangan teroris di Manchester, Inggris, Senin (22/5) merembet ke Indonesia benar-benar terjadi. Rabu malam (24/5), sekitar pukul 21.00, ledakan bom menyalak di halte Transjakarta Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur. Serangan bom itu bersamaan dengan diselenggarakannya pawai obor menyambut kedatangan bulan suci Ramadan.
Tidak hanya satu, tapi dua. Bom pertama meledak di dekat toilet halte Transjakarta Terminal Bus Kampung Melayu. Bom kedua meledak di tempat parkir motor yang berjarak 4 meter dari halte.
Bom pertama membuat tubuh pelaku bom bunuh diri tercerai-berai. Sedangkan bom kedua yang berselang lima menit membuat beberapa warga yang ada di tempat parkir roboh. Termasuk polisi anggota Unit 1 Peleton 4 Polda Metro Jaya yang baru saja melakukan pengamanan pawai obor.
Wakapolri Irjen Syafrudin langsung datang ke lokasi kejadian tadi malam. Dia mengatakan bahwa ada tiga anggota kepolisian yang meninggal dunia. Satu polisi yang meninggal dipastikan bernama Bripda Topan. "Awalnya anggota kepolisian ini mengawal pawai yang dilakukan masyarakat. Namun, ternyata terjadi ledakan," terangnya.
Syafrudin menyatakan bahwa pelaku masih teridentifikasi seorang saja. "Namun, belum tahu siapa identitasnya," ucap dia.
Total ada lima korban meninggal dalam kejadian itu. Tiga polisi dan dua pelaku.
Pantauan Jawa Pos di Terminal Kampung Melayu menunjukkan, ratusan polisi langsung mengamankan lokasi kejadian beberapa saat setelah ledakan. Dua anggota tim gegana yang memakai pakaian pelindung menuju halte. Mereka tampak menyisir area sekitar halte. Sekitar pukul 22.00 tim gegana kembali menemukan satu bom aktif di lokasi kejadian.
Simon Natanael, 21, seorang saksi mata, menjelaskan bahwa suasana halte Transjakarta saat itu sedang ramai. Penumpang berdiri berdesak-desakan di depan pintu halte menunggu bus.
Ketika itu sesosok pria menggunakan jaket hitam berjalan menuju pintu halte. Ketika berada tepat di depan pintu, dia meledakkan bom yang ada dalam jaketnya. Blaaar....! "Pas bom itu sudah diledakkan, ada seorang ibu yang terluka," kata Simon. "Tubuh pelaku terpecah belah. Bagian kepala terpental ke dalam halte. Satu tangan dan tubuhnya terlempar ke jalan," lanjutnya.
Melihat hal tersebut, petugas kepolisian di sana bergegas melakukan pertolongan. Namun, selang beberapa menit kemudian, ledakan bom kembali terjadi. Bom di tempat parkir sepeda motor itu berdaya ledak lebih besar daripada yang pertama.
Sekitar pukul 21.30, wartawan Jawa Pos berada di lokasi. Kondisi di sekitar halte terlihat kacau. Asap putih tebal tampak mengepul disertai bau anyir menyengat. Polisi tampak sibuk mengevakuasi korban.
Beberapa polisi berupaya menutupi potongan-potongan tubuh terduga pelaku bom bunuh diri dengan kardus dan kertas koran. "Awas, itu ada (potongan, Red) tangan," kata seorang warga kepada Jawa Pos yang tidak sengaja menginjak serpihan daging dari potongan tangan tersebut. (ang)
Loading...