Tidak terima Disuruh Shalat Jumat, Seorang Anak Tega Bunuh dan Bakar Ibu Kandung

Loading...

Mata tasbih, News - Lantaran kesal terus disuruh shalat Jumat, TH (18) seorang remaja di Jorong Giriang-giriang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat tega membunuh dan membakar ibu kandungnya, pada Jumat (24/6/2016) siang.

Korban diketahui bernama Eni Derma (55), seorang guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 5 Kota Bukittingi.

Sebelum kejadian, Eni menyuruh TH untuk bergegas ke mesjid untuk shalat Jumat bersama kakaknya. Namun TH enggan dan belum juga mandi untuk bersiap.

Karena sudah adzan, putra Eni yang juga kakak TH, Rezki Wahyudi (25) lebih dulu berangkat ke mesjid, meninggalkan Eni dan TH berdua di rumah.

Saat Rezki pulang sekitar pukul 13.30 WIB, ia melihat ada darah berceceran di pintu samping rumahnya. Karena pintu terkunci, ia pun masuk lewat pintu depan.

Saat masuk rumah, ia hanya melihat TH yang berlari menuju kamar mandi. Sementara sang ibu tidak didapatinya di dalam kamar manapun.

Rezki pun menuju ke dapur. Didapatinya bercak darah di mana-mana dan sesuatu yang sedang terbakar di bawah pohon kakao di halaman belakang rumahnya.

Ia pun bergegas ke halaman belakang dan betapa kagetnya dia karena yang terbakar itu ternyata ibunya.

“Saat azan saya pergi salat jumat, saat pulang baru tahu, lihat darah di pintu. Diintip di kaca jendela, pintu terkunci. Pintu depan terbuka baru saya masuk ke dalam lihat darah banyak berceceran di lantai, saya tanya ke adik, saya lihat mama ke semua kamar tidak ada, rupanya saya buka pintu belakang mama di sini, langsung saya siram (air), waktu itu api masih hidup. Yang bakar adik saya,” jelas Rezki.

Rezki menuturkan, pelaku yang adalah adiknya sendiri memang sudah putus sekolah dan mengalami gangguan kejiwaan.

Kapolres Bukit tinggi AKBP Tri Wahyudi mengatakan, pihaknya masih sedang melakukan penyelelidikan dari keterangan para saksi.

Berdasar hasil visum luar, korban tewas akibat luka-luka di sekujur tubuhnya. Baru kemudian korban dibakar.

Barang berharga milik korban juga masih melekat di tubuh korban. Dari ciri ini, Tri Wahyudi mengungkapkan untuk sementara motif pembunuhan akibat pelaku menderita gangguan mental.

“Saat ini memang telah terjadi diduga pembunuhan oleh anak kandung korban,” ujarnya.

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, TH akan menjalani pemeriksaan oleh dokter dan psikolog.

Loading...
close
Loading...