Loading...
Gemuruh takbir menyambut kehadiran sang kiyai kondang. Jamaah makin bergegas mengikuti di belakangnya, menuju gerbang Istana Negara.
Tepat di bawah papan petunjuk di depan Istana Negara, mobil rombongan Majlis az-Zikra berhenti. Sang dai tidak mengubah posisi duduknya. Tetap bersila. Pandangan tajam dan teduh ke depan, memperhatikan setiap orasi yang disampaikan dari atas mobil komando.
Sebagaimana dilansir Tarbawia, Siang itu, Jum'at (4/11),Rombongan Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham di sekitar patung kuda dalam #AksiDamai411. Beliau terlihat khusyuk dalam doa di tengah keramaian. Tangan menengadah ke langit, pandangan menunduk ke tanah. Lisan sibuk dengan lafal-lafal dzikir.
Tepat setelah Maghrib, Habib Rizieq Syihab memberikan panggung kepada KH M Arifin Ilham. Dzikir berjamaah setelah lantunan Al-Hujurat dari lisan indah Syeikh Ali Jaber. Dalam hitungan detik, jamaah langsung menangis. Air mata haru bercampur dengan ghirah memperjuangkan agama yang meletup-letup.
Tangis jamaah semakin pecah ketika Kiyai Haji Arifin Ilham memanjatkan doa dengan redaksi, "Ya Allah Sang Penggenggam hati. Berikan hidayah kepada Pak Ahok."
"Aamiiiin....." ujar jama'ah serentak, serak bercampur tangis. Haru.
Kamis (10/11) siang di Masjid az-Zikra Sentul Bogor Jawa Barat, Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham menyampaikan taujih dalam Kajian Khusus Muslimah rutin. Di akhir kajian, beliau mengisahkan tentang heroisme jihad konstitusional yang dilakukan dalam #AksiDamai411.
"Berkat 'jasa' Ahok, kita wajib berterima kasih dengan mendoakan. Itu yang Arifin lakukan. Mendoakan agar Ahok mendapatkan hidayah dari Allah Ta'ala," ujar sang kiyai. Meneduhkan.
Beliau pun mengisahkan salah satu petinggi Negeri ini yang memiliki riwayat buruk berupa menangkap, memenjarakan, dan menista para kiyai, lalu mendapatkan hidayah dan meninggal dunia sepulang dari shalat berjamaah di masjid.
Ya Allah, kabulkan doa Kiyai Muhammad Arifin Ilham. [Tarbawia]
Loading...