Loading...
Dalam rilis resmi setelah Aksi Damai 411 di Jakarta Jum'at lalu (4/11/16), Dewan Pertimbangan Majlis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan 6 rekomendasi untuk memperjelas Fatwa MUI dan sikap resmi terkait aksi damai yang berujung ricuh karena ulah provokator.
Pada poin kedua, Dewan Pertimbangan MUI yang dikomandoi oleh Prof. Dr. M. Din Syamsuddin menuliskan transkrip perkataan Ahok di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu yang berbunyi, "Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil Bapak itu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai Surat Al-Maidah 51, macem-macem ini. Itu hak Bapak Ibu. Jadi Bapak Ibu perasaan nggak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya."
Dalam tulisan kali ini, Tarbawia tidak akan membahas penggunaan kata 'pakai'; dengan atau tanpanya. Tarbawia tertarik untuk menggaris bawahi dan menebalkan frasa 'dibohongi'.
Silakan buka Al-Qur'an surat Al-Furqan [25] ayat 4.
Terjemahan ayat tersebut berbunyi, "Dan orang-orang kafir berkata, 'Al-Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain.' Maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezhaliman dan dusta yang besar."
Terkait ayat ini, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta'ala menerangkan, "Sungguh, mereka telah menciptakan suatu komentar kebathilan, padahal mereka mengetahui bahwa hal itu adalah kebathilan dan mereka pun mengetahui kedustaan diri-diri mereka terhadap apa yang telah mereka tuduhkan."
Mahabenar Allah Ta'ala dengan semua Firman-Nya.
Ayat ini, mengutip penjelasan Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham merupakan salah satu bukti benarnya al-Qur'an. Al-Qur'an mengabarkan telah dan akan ada orang yang mengatakan bahwa Al-Qur'an merupakan kebohongan, alat berbohong, dan sejenisnya. Sehingga, kaum Muslimin harus waspada terhadapnya.
Konteks yang lebih luas, saat ada yang mengatakan bahwa Al-Qur'an merupakan alat kebohongan atau berisi kebohongan, akan dihadirkan orang-orang munafiq untuk membela orang tersebut. Dan yang mengatakan serta membelanya, resmi disebut oleh Al-Qur'an dalam ayat ini sebagai 'Pelaku dusta dan kezhaliman yang sangat besar.' Na'udzubillah. [Tarbawia]
Loading...