Loading...
Budiyanuati, yang akrab disapa Yanu (58), disebut sudah memiliki firasat tidak enak sebelum menjadi korban kecelakaan yang menewaskannya di kawasan Tanjakan Emen, Jalan Raya Bandung- Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) sore.
"Dia sudah ada firasat, jadi semula itu dia ragu mau ikut (wisata ke Bandung)," kata Yuyun, adik Yanu, usai menghadiri pemakaman kakaknya, di Taman Pemakaman Umum Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (11/2/2018).
Yuyun menceritakan, keraguan untuk berangkat itu muncul karena kaki Yanu mendadak sakit beberapa hari sebelum keberangkatan. Padahal, Yanu sebenarnya tidak pernah mengalami sakit di bagian kakinya.
"Tiba-tiba saja sakitnya," kata Linda, keponakan Yanu.
Pihak keluarga pun sempat menyarankan kepada Yanu untuk tidak berangkat. Namun, pada akhirnya, Yanu tetap berangkat karena enggan melewatkan kesempatan berwisata
"Katanya, 'kapan lagi bisa jalan-jalan, cuma sekali-sekali. Biarin sakitnya nanti juga hilang'," kata Linda.
Yanu pun akhirnya berangkat bersama rekan-rekannya sesama warga Pisangan, Ciputat Timur yang tergabung dalam Koperasi Simpan Pinjam Permata.
Total, ada 158 orang yang berangkat menumpang tiga bus wisata. Yanu menumpang bus pertama yang mengalami kecelakaan.
Bus yang ditumpangi Yanu terguling di jalur Tanjakan Emen yang memang rawan kecelakaan. Yanu menjadi salah satu korban yang tewas bersama 26 orang lainnya. Sementara penumpang sisanya mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.
Jenazah Yanu masuk ke tempat peristirahatan terakhirnya pada Minggu pukul 12.00 WIB. Isak tangis keluarga dan kerabat mengiringi kepergian ibu kelahiran 7 Januari 1960 itu.
Loading...