Kisah Nyata Di Aceh: Seorang Ibu Yang Meninggal Di Dalam Kuburannya Sendiri

Loading...
Gambar
ilustrasi via Google

Mata Tasbih - Suatu hari tinggal lah sebuah keluarga sederhana yang tepatnya berada di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Kisah ini terjadi sekitar 3 tahun yang lalu dan dikisahkah langsung seorang anak yang mengalami kejadian ini secara nyata. Seorang ayah dan ibu beserta ketiga anaknya tinggal seperti layaknya keluarga biasa. Dimana sang ayahpun setiap harinya pergi bekerja, dan ibu pun sibuk mengurusi rumah tangga.

Setiap harinya ketiga anaknya pergi kesekolah, dimana anak yang sulung telah duduk di bangku SMP kelas 2, sementara anak yang kedua duduk dikelas 5 SD, sedangkan yang bungsu adalah seorang anak perempuan kecil berumur 3 tahun. Kisah ini sangat mengharukan, jadi pastikan anda membaca kisah ini dengan baik dan fokus. Karena cerita ini cukup singkat tapi mungkin anda tak akan bisa menahan air mata anda saat setelah anda membaca kisah haru ini.

Suatu ketika dimana saat keluarga itupun sedang menjalani aktivitas mereka seperti biasa, tiba tiba sang ibu dari ketiga anak itupun meninggal dunia. Sontak pada saat itu keluarga yang khususnya ayah dan ketiga anaknya terkejut dan tak kuasa menahan tangis mereka. Karena kepergian sang ibu begitu cepat dan serasa tiba tiba, sang ibupun tidak mengalami sakit atau kecelakaan. Dan dengan tiba tiba ALLAH SWT pun memanggil sang ibu dan meninggalkan keluarganya untuk selama lamanya.

Setelah sang ibu meninggal, maka jenazahnya pun dimandikan, dikafankan, dan akhirnya dikuburkan. Ketiga anaknya pun menangis haru, terlebih lagi putri bungsu yang masih sangat kecil dan masih merindukan pelukan serta kasih sayang dari sang ibu. Namun dengan kepergian sang ibu, maka pelukan dan kasih sayang itu tidak akan pernah bisa dirasakan oleh putri kecil itu untuk selama lamanya.

Ibu pun meninggal dan diantarkan kekuburan untuk segera dimakamkan. Setelah proses penguburan selesai, keluargapun pulang kerumah. Ke esokan harinya, putri bungsu itu mengatakan kepada ayahnya tentang perihal mimpinya semalam. Ia pun mengatakan kepada ayahnya, bahwa semalam ia bermimpi bertemu dengan almarhumah ibunya, dan ibu pun mengatakan, tolong keluarkan ibu nak dari kuburan ini. Mendengar putri bungsunya berbicara seperti itu, ayahpun mengatakan, "sudahlah nak ! ibu sudah tidak ada, wajar jika engkau masih teringat ingat, ungkap ayah kepada putri bungsunya" Anak itu pun diam.

Keesokannya tepatnya dihari kedua setelah pemakam ibu, putri bungsu itupun menyampaikan perihal mimpinya semalam kepada abang abangnya. Ia mengatakan, abang ! semala adik bermimpi bahwa ibu minta dikeluarkan dari dalam kuburannya, dan abangnya lalu bergegas menyampaikan perihal mimpi sang adik kepada ayah. Dan ayah pun mengatakan, sudahlah nak, adikmu itu masih sangat kecil, wajar saja dia sangat sedik sepeninggalan ibu mu.

Keesokan harinya, tepatnya dihari ketiga setelah pemakaman ibunya, putri bungsu itu pun kembali memberitahu kepada ayahnya tentang perihal mimpinya, bahwa almarhumah ibu, benar benar minta dikeluarkan dari dalam kuburnya. Putri bungsu itupun menangis sejadi jadinya, dan tetap memaksa sang ayah untuk pergi kekuburan dan mengeluarkan ibu dari kuburannya. Melihat anak kecilnya terus menangis keras, maka sang ayahpun menemui aparat kampung dan meminta tolong kepada warga kampung setempat, untuk membantunya menggali kembali kuburan almarhumah istrinya.

Dengan keaadaan yang bingung dan heran, warga kampung pun lekas membantu sang ayah dan pergi kekuburan istrinya. Semuanya hadir menyaksikan penggalian makam tersebut, terlebih lagi putri bungsu yang terus menangis menyaksikan penggalian makam ibunya. Setelah penggalian selesai, ternyata mimpi anak kecil itupun benar dan nyata ! Mengapa demikian ? Karena para penggali kubur, mendapati ibu itu dalam posisi setengah duduk atau seperti tengkurap.

Kain kafan pembungkus badannya pun sudah lepas, tanda bahwa ibu itu berupaya untuk melepas kain kafannya dan membuka tali, lalu berupaya untuk membongkar papan penutup lahatnya. Pada saat itu, para penggali kuburpun tiba tiba menangis, karena menyaksikan bahwa ibu itu sebenarnya benar benar masih hidup. Tapi karena telah terkubur selama 3 hari, maka ia pun meninggal di dalam kuburannya sendiri.

Para tetua dikampung itu pun mengatakan, bahwa ibu ini sebenarnya telah mati suri. Lalu ia tersadar saat telah di dalam lahatnya. Jika saja, kita mempercayai mimpi anak kecil ini pada hari pertama, mungkin nyawa ibu ini masih bisa terselamatkan. Dan pesan moral yang bisa kita ambil dari hikmah cerita ini, bahwa janganlah meremehkan ucapan ucapan anak kecil, karena boleh jadi itu adalah pesan yang benar.

"Unjur ma Qola, wala tanjur liman Qola" inilah ungkapan dari ilmu mahfudzot anak pesantren yang artinya adalah " Lihat apa yang dikatakannya, dan jangan lihat siapa yang mengatakannya". Semoga cerita ini bisa menginspirasi anda. Dan membuat anda lebih sayang dan cinta kepada kedua orang tua anda, terutama ibu, ibu dan ibu anda.(#)
Sumber: motivatorindonesia

Loading...
close
Loading...